Malam itu – dini hari
Dalam perjalan pulang,
setelah memahami segelintir makna dari ‘surat cinta’ yang Ia berikan, ku
rasakan dinginnya udara malam yang merasuk ke tulang namun begitu
kunikmati. Sejenak aku terdiam dalam duduk rapih, kubiarkan wajahku
menghadap kelangit yang begitu tenang berharap langit akan mengerti apa
yang ada dipikiranku yang masih terlalu pagi ini, aku berteriak memecah
keheningan malam “ Tuhan, aku yang seperti inikah yang kau inginkan ?”
dengan mata yang berkaca kaca lalu tak tertahankan lagi, wajahku basah
dialiri air mata >
Berpeluh kesah dalam hati yang menyimpan ribuan rahasiaAku sadar aku ‘buta’ !!
Dapat merasakan ada mereka disekitarku, namun sama sekali tak bisa melihat wajah mereka. Mengerti bahwa ada aturan, tapi tak sedikitpun yang aku nikmati karenaNya.
Beberapa hari yang lalu, aku menemukan sebuah
catatan harian berwarna pink yang dulu kujadikan teman mengadu , sekilas
saja kubaca. Tak kusangka betapa mulianya citacitaku saat itu. Yang
kuartikan dulu aku pernah merangkai ‘mahkota’ indah yang ingin
kupersembahkan untuk mereka. Namun sekarang kubiarkan mahkota itu hanyut
sia sia mengkuti kemana dunia membawanya.
Melupakan bahwa diri
ini adalah orang yg beruntung mungkin karena dibutakan oleh maunya hati.
Menyianyiakan mereka seolah terhipnotis oleh angan angan gagal karena
sebuah teguran !! haaa… sembari tertawa kecil sebagai tanda aku gembira,
kuajak Ia bicara (masih berlinang airmata) kulontarkan ‘bila nanti Kau
inginkan aku, biarkan aku dalam keadaan yang ‘seperti ini’.
Tak lama, perjalanan itu berakhir juga --_--Teruntuk orang orang yang menyayangiku, sungguh aku pun begitu menyayangi kalian ^^
by : mong~
260811
*ini merupakan catatan yang aku buat namun begitu saja aku lupakan, okeeeee sekarang adalah waktunya*
Self Improvement, taqorub ilalloh
0 komentar:
Posting Komentar